Sunday, 8 September 2013 | By: Hanifah Fitri

Langit Surabaya


  Ada sebuah perdebatan hebat anatara aku dan ayah saat penerimaan mahasiswa  baru 4 tahun lalu. Dengan jabatan  dan perusahaan ayah, aku dapat dengan mudah masuk perguruan tinggi ternama di kota Bandung dengan jalur PMDK. Dengan biaya yang tidak sedikit pula tentunya. Tapi aku memilih menolak, aku memang bukan anak baik, aku tidak bisa menurut tentang pilihan hidupku, tentang jalan hidup yang akan ku jalani.

  Bandung bukan pilihanku. Meski Bandung juga dijuluki kota mahasiswa dan menjadi kota impian mayoritas teman-temanku, aku memilih menolak Bandung. Kota fashion yang indah dan menyenangkan itu bukanlah kota ku.

   Tapi disnilah kotaku. Di kota yang panas dan kering. Hanya orang-orang yang keras yang tahan hidup disini. Kota ini pernah mencatat tentang perjuangan keras para pahlawan. Kota ini memang kota perjuangan. Kotanya para pahlawan.

   Bentangan langit biru yg  indah dan tak berawan disini seolah  menegaskan bahwa ada harapan dan cita-cita yang tinggi menjulang dibawah langitnya


Yaitu “Kami”.


0 comments:

Post a Comment