Tentang Hanifah

Nama saya Hanifah Fitri. Kedua orang tua saya memberi saya nama itu karena beraharap, anaknya kelak  menjadi seorang yang lurus (hanif) dan seorang yang suci (fitri). Nama adalah doa, dan doa adalah harapan. Sampai kini, kedua orang tua saya masih sering mengungkapkan harapannya itu pada saya. Semoga Allah mengabulkan harapa itu. Aamiin.

Saya lahir di Jakarta, dan tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia. Dari Ujung Pulau Sumatra (Aceh) sampai ujung Pulau Madura dan kini menetap di Jakarta-Bekasi. Karena pernah tumbuh besar di berbagai wilayah dengan budaya yang berbeda-beda, saya mempunyai banyak minat tentang ilmu budaya. Keputusan menetap di Jakarta, membuat saya bernostalgia kembali budaya dari berbagai daerah. Sebab di Jakarta, ada banyak suku dan budaya yang hidup kemudian membaur dan melumat. Oleh karena itu, identitas kesukuan tidaklah penting bagi saya. Salah satu pertanyaan yang saya tidak suka dan kesulitan saya jawab adalah “kamu ini, orang mana? Asli mana?”

Sejak kecil, saya dikenal orang yang tidak bisa diam. Sebab itu, saya biasa mengisi waktu dengan banyak hobi. Saya selalu punya rencana untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang saya suka. Sebab saya memiliki ketertarikan dalam banyak hal, dari sejarah, budaya, dunia memasak, fotografi, travelling dsb.

Sekarang ini saya tercelup di bidang kesehatan.  Nenek saya ingin saya jadi seorang bidan. Menurutnya, bidan adalah sebuah profesi yang paling pas bagi perempuan. Dimata nenek, bidan adalah sosok profesi sederhana  dan bersahaja karena mengetahui ilmu bagaimana menjadi seorang perempuan dan dekat dengan masyarakat. Saya tahu itu, dan saya akui saya mendapatkan banyak manfaat dan ilmu yang aplikatif didunia kebidanan ini tetapi saat ini saya belum menemukan jiwa saya disana. Tetapi saya akan berusaha untuk bertanggung jawab pada profesi dan ilmu yang sudah saya dapat.

Ada dua identitas yang tak akan pernah saya lepas dalam diri saya. Akan jadi apapun saya nantinya, Kemanapun saya pergi, dan dimanapun saya mati. Bahwa saya adalah seorang muslim dan saya adalah orang Indonesia. Kedua identitas ini adalah pakaian yang melekat dalam diri saya. Pakaian yang begitu saya syukuri dan banggakan.



0 comments:

Post a Comment