Sunday 29 July 2012 | By: Hanifah Fitri

Kakek Maafkan

Entah mengapa di bulan Ramadhan ini hati tiba-tiba terkenang sosok pria tua, kurus dan ringkih yang biasa ku panggil kakek. Kakek memang manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Akan tetapi,  ramadhan ini, semua kebaikan-kebaikannya terasa begitu mendalam. Betapa hinanya aku mengapa aku begitu merasakan dalamnya kebaikan hati kakek justru ketika ia sudah tidak ada.

Sepanjang hidup kakek sering menolong orang, membuat Allah SWT melapangkan rezekinya, sifatnya yg terlalu baik membuat hartanya yg melimpah terus-menerus diambil orang. Kakek jatuh miskin, terhina dalam ketiadaan. Dalam tubuh yang kurus dan ringkih.

Sepanjang akhir usia yang Ia lakukan adalah berdzikir, berselawat, dan sesekali ia melamun memikirkan masa depan tanggungannya. Tatapan tuanya penuh kepedihan menorehkan ingatannya pada anak istrinya yg sdh tak lg mampu ia nafkahi. Usahanya hancur. Tubuhnya remuk dimakan waktu.

Semua beban hidupnya membuat hatinya pilu, berkali-kali ia ceritakan pengaalaman pedihnya padaku. Nyaris setiap hari. Membuat setiap telinga yg mendengarnya merasa bosan. Begitupun aku. Teringat akan berbagai curhatannya yg sering aku abaikan. Harusnya tak boleh begitu.. samasekali tak boleh,,

Badannya sakit-sakitan, tulang-tulangnya tak bisa seaktif dulu digerakkan. Sesekali ia memintaku untuk menginjak-injaki tubuhnya agar berkurang rasa pegal tubuhnya. Namun permintaannya tak selalu aku kabulkan. Tak jarang permintaan kakek ku tolak dengan sejuta alasan yg ku buat. Padahal, apa susahnya menggerak-gerakan kaki di atas seonggok tubuh?. Kenapa dulu aku begitu jahat?

Kakek pernah meminta dibelikan bubur kacang hijau yang dari penjual pikulan. Aku hanya mencari sekedarnya, tentu bukan perkara mudah mencari pedagang bubur kacang hijau pikulan yg ia maksud, tapi aku tahu, aku tak benar-benar mencarinya. Kini, aku sering kali dihatui perasaan bersalah setiap kali melihat bubur kacang hijau.

kakek kematian bukanlah hal yang menyakitkan bagimu. Kematian adalah hal terbaik penutup dari segala beban penderitaan yang kau tanggung di dunia. Saat ini semoga Allah senantiasa menyayangiMu, mengampuni semua kesalahanmu, meramaikan liang kuburmu dengan cahaya-cahaya indah yang dapat menghilangkan rasa lelahMu di dunia. Memposisikanmu ditempat yang terbaik.

Dan semoga ifah di anugerahi rizky yang lapang. Dengan begitu, semoga ifa bisa membantu menghidupi anak-anak kakek, mendidik mereka menjadi anak-anak baik, yang senantiasa berdoa untu kakek. Semoga Allah menguatkan niat itu. Karena dengan begitu, semoga bisa menebus kesalahan ifa pada kakek.

Selamat jalan kakek.