Sunday 28 November 2010 | By: Hanifah Fitri

Curhatan Tanpa Judul

sudah lama rasanya aku tidak curhat di mp.. sebenarnya banyak hal ingin aku tulis namun entah kenapa selalu ada saja alasan yang ku buat untuk akhirnya tidak menulis.

Sudah lebih dari satu tahun aku vakum dalam aktifitas tarbiyah, walaupun sebenarnya aku tidak benar-benar vakum. Iman naik, turun, kemudian naik lagi adalah makanan hari-hariku. Apa yg menguatkanku saat iman itu jatuh turun dan  terpendam? bisa jadi, Doa dari orang tua, keluarga, dan sahabat. Dari satu tahun tersebut aku banyak belajar tentang tarbiyah dzatiyah. Satu hal lagi yang membuatku sadar bahwa rencana Allah akan indah pada waktunya. Tak ada yang sia-sia dari setiap langkah dari hal yang paling menyakitkan sekalipun aku belajar banyak hal. Alhamdulilah..

Berbagai jenis pengajian aku datangi, dari pengajian ibu-ibu, dzikir bersama, dan pengajian yang di masjid sekitar. Dari sana aku belajar, tentang iman tak bisa dilihat dari status sosialnya, umur, dan panjangnya jilbab seseorang. Aku belajar dari seorang ibu-ibu tua yang datang dari jarak rumah yang cukup jauh untuk belajar alqur'an yang mana murid-muridnya bahkan gurunya adalah seorang mahasiswa. Ibu tersebut sangat bersemangat belajar bahlan lebih dari para mahasiswa yang berjilbab leabar. 

Di kampusku, mugkin berbeda dengan kampus-kampus yang lain. Aku tiggal bersama dengan mahasiswa wanita yang lainnya dengan berbagai macam karakter dan budaya. Aktfitas tarbiyah belum terbentuk disini. Aku cendurung kesulitan mencari senior untuk berdiskusi mengenai pengembangan dakwah di kampus. Saat aku mengeluarkan ide-ide aku cenderung di persalahkan. Sebagian menganggap aku menggurui. Hal yang wajar dalam kultur sekolah kedinasan. Tapi dalam lingkup belajar terlebih masalah tarbiyah, apakah hal ini masih hrs berlaku?

Sempat terpikir olehku untuk keluar dari kampus ini dan melanjutkan cita-citaku. Belajar di jurusan impianku. Namun, berat bagiku meninggalkan amanah yang aku pegang sekarang. walaupun aku punya satu tahun untuk membentangkan sayap-sayap dakwah tapi itu masih belum cukup karena aku masih sebagai mahasiswa tingkat satu yang tidak bisa sembarang merubah kendali dan terlebih merubah kultur.

Hal yang membuatku miris pada diriku sendiri. Demi Allah aku tidak lebih baik dari para seniorku, aku hanya ingin meberi tahu ilmu seluas biji debu yang aku pernah tahu dan begitukah aku merasa hebat dengan membuat cita-cita bak aku seorang yang baik yang mampu meberi contoh teladan bagi orang-orang disekitarku.

Pada dauroh beberapa hari yang lalu aku sangat tersentil. Betapa remehnya aku, aku target hidup yg tak tercapai. Hafalan-hafalanku yang berserakan, orang tua yang sering aku nomer duakan. Masih jauh bagiku untuk bisa disebut shalihah.

Dauroh tersebut aku berjanji pada diriku untuk benar-benar berbakti pada orang tuaku, mencapi target hidupku,memperbaiki hafalanku serta berkomitmen di dakwah sekolah.

Tak satupun di dunia yang tidak berubah karena itu aku harus berubah! sebelum aku dirubah waktu. Sebelum orang lain merubahku.