Sunday, 15 August 2010 | By: Hanifah Fitri

Ketemu moto hidup ^^

Dalam sebuah kajian "Militansi dakwah". Aku bertemu dengan seorang pembicara. Biarlah aku merahasiakan namanya. Dia seoarang yang terbilang masih muda. Seperti selayaknya pemuda aku bisa merasakan ghirohnya. Apa yang ia sampaikan merasuki ku. Terbawa tak terputus walau kajiannya telah usai.

Beliau tidak bercerita banyak tapi apa yang beliau sampaikan amat menyentuh setiap orang yang mendengarnya. yah.. mungkin karena keikhlasan hatinya serta amal-amal ibadahnya. Beliau mebuat setiap perkataannya membekas (qawlan tsaqilan).

"..dan berikanlah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya" (QS. Annisa :63).

S
alah satu yang amat menyentuhku saat iya mengatakan:
"Umat islam sekarang diidentikkan dengan umat yang bodoh, miskin, dan Tidak ramah". Inilah fakta, perhatikanlah! Negara-negara maju bukanlah negara Islam. Kebanyakan negara-negara Islam masuk kelompok negara berkembang bahkan miskin dan terbelakang. Sekolah-sekolah terbaik bukanlah sekolah Islam, siswa-siswa pemenang olimpiade kebanyakan bukanlah orang Islam. Umat Islam diidentikkan dengan  "Umat teroris". Lalu, bagaimana antum semua menyikapi hal ini? Apakah sebagai pemuda islam antum akan diam saja. Pemuda adalah pengubah. Oleh sebab itu. "Belajarlah, bekerjalah, berjuanglah dan lakukan segala kebaikan  KARENA  ANTUM ADALAHSEORANG MUSLIM!".
Kata-kata terakhirnya membuatku terpaku sejenak. Merasukkan semangat kedalan jiwaku. yah.. aku menemukannya! inilah moto hidupku.. Sungguh aneh, aku menemukan moto hidupku saat sudah sedemikian umurku. Akan tetapi, tak ada kata terlambat. Aku bangga dengan motoku.

"Aku belajar, bekerja, berjuang dan melakukan kebaikan karena aku seorang muslim"


Saturday, 14 August 2010 | By: Hanifah Fitri

Lembaran Baru.

Ketika aku menguatkan hati untuk melupakanmu, sekejap rasa kekecewaan menghinggapiku. Sebagian berbisik, "kau tak akan mampu, kau terlalu menaruh harap padanya, atau mungkin, kau terlalu mencintainya".

"ah benarkah?". Aku yakin aku bisa. Aku akan membuka lembaran baruku. Aku akan sanggup melepaskan belenggu yang terlihat manis tapi menyiksa. Aku harus mematuhi peraturan bahwa aku akan pergi. Aku tidak akan lagi "melihat" kecuali memang "terlihat". Aku tidak akan lagi mendengar kecuali memang "terdengar dan aku tidak akan mencari tahu apa-apa tentangmu. Karena aku, semakin aku tahu semakin aku sulit melupakanmu.

Terkadang ada bisikan "Mungkin saja kau mampu melupakannya, akan tetapi mampukah kau mendapat yang lebih baik darinya?".

Aku diam, aku pun tak tahu. Inilah misteri hidup. Tapi aku akan tetap pergi! Karena ini semua terkadang menyiksaku. Memenuhi hari-hari dan pikiranku yang seharusnya bisa aku isi dengan kebaikan. Aku tahu mungkin ini sulit, tapi aku harus mampu karena aku ingin dekat dengan Yang Mahadekat.

Karena cinta sejatinya tidak membelenggu.
Cinta yang baik adalah cinta yang membaikkan untuk mengisi hari-hari dengan kebaikan.

Berpikir bahwa dia bukanlah yang terbaik adalah yang terbaik saat ini. Setidaknya, saat ini. Semua akan baik-baik saja jika saja aku berhasil.

Mari kita akhiri kisah ini.

Terima kasih telah menjadi cinta, asa, dan mozaik kehidupan.