Thursday, 10 May 2012 | By: Hanifah Fitri

Topeng Dalam Kehinaan

Iman tidak selamanya ada di atas. Sementara tercelup dalam dunia dakwah menuntut para pelakunya untuk selalu "memberi" dan ketika harus memaksakan diri untuk tetap "memberi", rasanya seperti menjadi orang paling hina, orang paling bersalah, orang paling munafik. Saat itu hati jatuh pada titik paling bawah, terjerembab dalam lumpur dosa-dosa dan kehinaan. Malu  pada kata yang terucap, malu pada pujian yang sesungguhnya tak pantas.

Saat itu runtuhlah segala teori yang di dapat sebab dosa besar dan dosa kecil yang sudah biasa hingga tak lagi dirasa. Puji-puji datang tanpa mengetahui dosa hati terselubung kian menggunung. Tumpukan tugas dakwah menuntut tanpa peduli bagaimana kesiapan hati.

Topeng hati memang bisa dibentuk tetapi sesungguhnya Engkaulah yang paling tahu besarnya dosa. Terlalu besar hingga hati ini mengabaikan panggilanMu, mengelakkan ajakanMu, menjauhi seruanMu. Akan tetapi, diatara kehinaan dan kemunafikan itu, izinkan hati ini untuk tidak berlari terlalu liar. Izinkan hati ini jatuh untuk bangkit kembali. Karena jauh dari balik lumpur dosa hati ini membutuhkanMu. Hati ini merindukan ketenangan dalam iman kepadamMu.